Postingan

Lagu 90-an vs 2020-an: Dulu Musik, Sekarang Algoritma gampang Dilupakan.

Gambar
Ingat saat dengerin My Heart Will Go On bikin satu kampung mendadak mellow? Atau saat Bohemian Rhapsody diputar, semua ikut nyanyi walau nggak ngerti liriknya? Bandingkan dengan hari ini, di mana lagu viral adalah suara cewek bilang “I’m done with men” dipadu beat 8 detik. Patah hati zaman sekarang udah bukan soal air mata, tapi soal apakah bisa jadi sound TikTok atau nggak. Yuk, kita bedah: musik 90-an vs musik 2020-an . Bukan cuma di Indonesia, tapi juga di level global. 🎙️ 1. Lirik: Dulu Berisi, Sekarang Bersuara Kosong 90-an: Lirik lagu ditulis pake otak dan hati. Ambil contoh Tears in Heaven (Eric Clapton), lagu tentang kematian anaknya sendiri. Atau Zombie (The Cranberries), lagu protes perang. Lokal pun nggak kalah: Bunda (Melly Goeslaw) bisa bikin cowok keras kepala pun netesin air mata di pojokan. 2020-an: Lirik sekarang? “I’m a savage / classy, bougie, ratchet.” “Bitch I’m bad, and boujee.” Kebanyakan cuma self-obsessed anthem atau curhat toxic relationship ...

Kenapa Wanita Sangat Ingin Uang? Ini Jawaban Realistis dan Psikologisnya

Gambar
Sebenarnya bukan semua wanita "gila uang" , tapi memang ada alasan alami, sosial, bahkan psikologis kenapa uang menjadi hal penting dalam pikiran sebagian besar wanita—terutama yang realistis. 1. Uang = Rasa Aman Secara naluriah, wanita punya insting proteksi dan perlindungan yang lebih kuat. Bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk masa depan, anak, dan keluarga. Uang bukan semata-mata soal gaya hidup, tapi soal rasa aman . “Wanita berpikir jauh ke depan. Mereka mikir: kalau hidup sama dia, anakku bisa sekolah? Bisa makan sehat? Bisa tinggal di rumah yang layak?” 2. Uang = Bukti Tanggung Jawab Bagi wanita realistis, uang bukan soal kekayaan, tapi kemampuan mengelola hidup . Ketika pria bisa cari uang (walau gak banyak), artinya dia: Mau bekerja keras Bisa tanggung jawab Punya arah hidup Itu yang bikin wanita merasa: “Aku aman bersama dia.” 3. Tekanan Sosial Bikin Uang Jadi Standar Di masyarakat kita, wanita sering dituntut untuk “hidup layak” bahkan sejak lajang: ...

“Yang Paling Menyeramkan Itu Bukan Hantu. Tapi Ketika Kamu Hidup Tapi Mati dari Dalam”

Gambar
 . Pernah gak kamu merasa... tubuhmu jalan, senyummu ada, tapi jiwamu gak ikut? Kamu bangun pagi, rutinitas sama, kerja dari jam ke jam, ketawa basa-basi, lalu pulang malam dan rebahan. Hari ini sama seperti kemarin. Dan besok... ya, kemungkinan besar juga akan begitu. Kamu sadar: kamu gak sedih, tapi juga gak bahagia. Kamu gak jatuh, tapi juga gak naik. Kamu... cuma ada. Hidup, tapi kosong. Bernapas, tapi gak hidup. Inilah salah satu hal paling mengerikan di dunia modern: ketika kamu hidup, tapi mati dari dalam. Dan yang lebih menakutkan lagi — kamu gak sadar itu sedang terjadi. Gak ada teriakan. Gak ada tangisan. Gak ada ledakan emosi. Yang ada cuma rasa “biasa aja” yang lama-lama berubah jadi kebal. Kamu mulai kehilangan rasa syukur. Kehilangan rasa ingin tahu. Kehilangan semangat mencoba hal baru. Kehilangan diri sendiri. Lalu kamu mulai nge-scroll media sosial… Ngelihat orang lain tertawa, bahagia, traveling, menikah, sukses… Dan kamu? Kamu jadi penon...

7 Kebiasaan Orang Kaya yang Bisa Kamu Tiru Tanpa Harus Kaya Duluan

Gambar
“Orang kaya itu lahir dari keluarga kaya.” Mungkin kamu pernah dengar kalimat itu. Tapi kenyataannya? Banyak miliarder dunia justru memulai dari zero . Bahkan, sebagian dari mereka dulu kerja serabutan, tidur di sofa temen, atau hidup dari gaji yang pas-pasan. Kuncinya? Kebiasaan . Di bawah ini, aku share tujuh kebiasaan orang-orang sukses dan kaya yang bisa langsung kamu tiru hari ini , bahkan tanpa uang sepeser pun. Karena mental kaya dimulai jauh sebelum rekeningmu penuh . 1. Bangun Pagi Sebelum Dunia Ramai Pernah dengar istilah: The world belongs to those who wake up early? Itu bukan cuma kata-kata keren. Banyak riset membuktikan, orang yang bangun lebih pagi punya fokus lebih tinggi, emosi lebih stabil, dan produktivitas yang lebih baik. Tokoh seperti Tim Cook (Apple) bangun jam 04.30 pagi. Begitu juga dengan Oprah Winfrey , Dwayne Johnson , dan Barack Obama . Kenapa ini penting? Pagi hari itu seperti lembaran putih. Kamu bisa isi dengan hal-hal produktif tanpa gang...

Istri Orang: Godaan Tersembunyi yang Tak Pernah Diakui

Gambar
  Kenapa Lelaki Justru Tergoda Istri Orang? Kita semua tahu — Tak ada yang lebih terlarang daripada seorang perempuan yang sudah bersuami. Tapi justru di situlah... banyak lelaki merasa tantangan itu memanggil: “Kalau aku bisa menaklukkannya… berarti aku lebih hebat dari suaminya.” Di balik senyum lembut seorang istri, di balik status 'sudah terikat', ada misteri yang tak bisa dipahami oleh mereka yang hanya berani bermain aman. Bukan karena dia lebih cantik. Bukan karena dia lebih muda. Tapi karena dia sudah dimiliki orang lain. Dan bagi banyak lelaki, itu seperti piala — yang tak pernah diumumkan, tapi diam-diam diidamkan. Ego: Nafsu Paling Diam Tapi Mematikan Karena menaklukkan perempuan lajang? Itu biasa. Tapi menaklukkan istri orang? Itu seperti bisikan iblis di telinga: “Kau bukan sekadar menaklukkan hati. Kau sedang membuktikan bahwa kau lebih dari suaminya.” Lelaki yang tergoda bukan karena cinta. Tapi karena ego yang lapar pengakuan. Ingin ...

Sakit, Sembuh, Sadar: Kenapa Butuh Penyakit Serius Baru Mau Jaga Diri?

Gambar
Prolog: Saat Tubuh Berbicara, Dunia Mendadak Hening Tidak ada yang benar-benar siap ketika tubuh akhirnya "berbicara" dengan cara paling keras: lewat rasa sakit. Jantung berdebar tak beraturan, otot yang lemas, kepala yang mendadak berat, atau kaki yang tak lagi bisa diajak kompromi. Semua seolah mengirim sinyal: "Sudah cukup. Kau terlalu lama mengabaikanku." Penyakit serius sering kali datang bukan karena kita tidak tahu, tapi karena kita menunda. Kita sadar harus olahraga, tapi selalu bilang "besok aja." Kita tahu stres harus dikelola, tapi membiarkan pikiran penuh racun bertahun-tahun. Sampai satu hari, tubuh berhenti bernegosiasi. Bab 1: Kenapa Kita Baru Sadar Setelah Sakit? Ini bukan soal bodoh atau tidak peduli. Ini soal manusiawi. Kita semua cenderung hidup dengan asumsi: "Nanti aja, aku masih kuat." Apalagi jika masih muda atau terlihat bugar dari luar. Tapi kebiasaan menunda menjaga diri ini akhirnya jadi bumerang. Secara psikologis, ota...

KULIAH SATELIT, GELAR DARI LANGIT

Gambar
  Selamat datang di Nusantara tercinta, tanah di mana sawah menguning, laut membiru, dan nama-nama pejabat penuh gelar yang membuat lidah berbelit macam kabel headset kusut. Ada yang namanya "Ir. H. Dr. Hc. (Multigelar) S. H., M. Si., MBA, MM, M.Kom, M.Pd., M.Psi., M.Kes., M.T., M.Kn., M.Fil., M.Hum., M.Ag., M.P.A., M.Sos.I., M.Sn., M.PWK., Ph.D., LL.M, DBA, CPM (Asia), Dipl. PR, CPHR, Cht, CMT, CPM (Amrik), CAC, CMLC"—dalam kartu nama panjangnya bisa dipakai buat jemuran. Tak cukup satu, dua, atau tiga gelar, karena pejabat kita adalah makhluk multidimensi. Bisa kuliah hukum di pagi hari, ambil master manajemen siang, lanjut teknik elektro sore, dan malamnya diskusi filsafat sambil livestream TikTok. Semua gelar sah... atau setidaknya tampak sah... atau minimal tampak ada huruf kapital dan titiknya. Karena di negeri ini, gelar adalah senjata, lencana, kadang bahkan GPS untuk naik jabatan. Yang penting ada “Dr.” atau “M.Sc.”, soal kampusnya ada atau tidak itu urusan belak...