“Yang Paling Menyeramkan Itu Bukan Hantu. Tapi Ketika Kamu Hidup Tapi Mati dari Dalam”
.
Pernah gak kamu merasa... tubuhmu jalan, senyummu ada, tapi jiwamu gak ikut?
Kamu bangun pagi, rutinitas sama, kerja dari jam ke jam, ketawa basa-basi, lalu pulang malam dan rebahan.
Hari ini sama seperti kemarin.
Dan besok... ya, kemungkinan besar juga akan begitu.
Kamu sadar: kamu gak sedih, tapi juga gak bahagia.
Kamu gak jatuh, tapi juga gak naik.
Kamu... cuma ada.
Hidup, tapi kosong.
Bernapas, tapi gak hidup.
Inilah salah satu hal paling mengerikan di dunia modern: ketika kamu hidup, tapi mati dari dalam.
Dan yang lebih menakutkan lagi — kamu gak sadar itu sedang terjadi.
Gak ada teriakan.
Gak ada tangisan.
Gak ada ledakan emosi.
Yang ada cuma rasa “biasa aja” yang lama-lama berubah jadi kebal.
Kamu mulai kehilangan rasa syukur.
Kehilangan rasa ingin tahu.
Kehilangan semangat mencoba hal baru.
Kehilangan diri sendiri.
Lalu kamu mulai nge-scroll media sosial…
Ngelihat orang lain tertawa, bahagia, traveling, menikah, sukses…
Dan kamu? Kamu jadi penonton.
Dalam sunyi, kamu mulai bertanya: “Aku ini siapa? Untuk apa aku ada?”
Kamu terlalu lama mengabaikan luka kecil.
Terlalu sibuk memuaskan ekspektasi orang.
Terlalu takut gagal, jadi kamu gak berani mulai.
Terlalu sering berpura-pura kuat, padahal di dalam retak.
Kadang bukan karena hidupmu berat, tapi karena kamu gak pernah benar-benar istirahat dari topengmu sendiri.
Kamu haus — bukan makanan atau uang — tapi makna.
Berhenti sejenak.
Duduk.
Tarik napas dalam.
Karena rasa kosong ini bukan tanda kamu hancur,
tapi tanda bahwa jiwamu sedang mengetuk pintu, minta diperhatikan.
Dan itu kabar baik.
Karena orang mati gak bisa merasa.
Kalau kamu masih bisa resah, kecewa, gelisah — itu tandanya kamu masih hidup.
Kamu cuma terlalu lama hidup di luar dirimu sendiri.
Kamu gak harus menemukan semua jawaban sekarang.
Tapi kamu bisa mulai dari satu hal kecil:
- Tulis perasaanmu, walau cuma satu kalimat.
- Lakukan satu hal yang bikin kamu merasa kamu banget.
- Jauhkan dirimu dari orang yang bikin kamu kecil dan salah.
- Peluk dirimu sendiri, dan bilang: “Aku di sini. Aku dengar kamu.”
Ingat… kamu bukan robot.
Kamu bukan mesin pencetak pencapaian.
Kamu manusia. Dan wajar untuk lelah, kosong, dan bingung.
Tapi jangan diam di sana terlalu lama.
Karena dunia ini gak butuh kamu sempurna.
Dunia ini butuh kamu jadi versi jujur dari dirimu sendiri.
Hal paling mengerikan bukan kematian fisik.
Tapi ketika jiwa kita menyerah sebelum tubuh kita berhenti bernapas.
Bangkitlah. Pelan gak apa-apa. Asal kamu jalan.
Karena kamu lebih kuat dari yang kamu kira.
Dan siapa tahu, kamu lagi dalam proses… reborn.
Pernah ngerasa seperti ini juga?
Ceritain versimu di komentar — mungkin suaramu bisa jadi cermin untuk orang lain yang lagi nyari jalan pulang.Dan kalau kamu kenal seseorang yang lagi kosong, kirim artikel ini.
Jangan biarkan mereka mati diam-diam.
.jpeg)
Komentar
Posting Komentar